Peran Orang Tua Sebagai Sarana Filterisasi terhadap Pesatnya Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Anak-anak dan Remaja
Januari 31, 2014![]() |
Sumber gambar : dari sini |
Hidup di jaman yang serba canggih menuntut banyak
orang untuk terus belajar tentang banyak hal agar kita terus bisa mengikuti
perkembangan dan perubahan yang ada. Salah satunya perkembangan pada bidang teknologi komputer, dari tahun ke tahun
perkembangannya cukup pesat dan menuntut banyak orang untuk mampu mengikuti
perkembaangn tersebut, terutama bagi mereka yang mempunyai peran untuk menopang
aktivitasnya seperti bagi kaum pelajar, pebisnis atau pengusaha, dan pekerja
kantoran serta pihak-pihak yang hidupnya tak bisa lepas dari teknologi
tersebut. Teknologi
komputer dari masa ke masa telah mengalami perubahan dan
perkembangan yang sangat pesat, dulu dari mulai segi bentuk rancangan fisiknya
yang kurang begitu menarik dan kurang praktis hingga pada detik ini sudah
beraneka macam bentuknya menjadi sangat menarik dan lebih praktis sehingga
memudahkan bagi penggunanya untuk bisa dibawa ke mana pun hendak pergi. Tak
hanya secara tampilan fisik perkembangan software-nya pun mengikuti
menjadi semakin canggih, menawarkan aneka macam aplikasi - aplikasi memanjakan
bagi pengguna teknologi tersebut. Dengan semakin pesatnya perkembangan tersebut
memudahkan orang dalam pencapaian target pekerjaan, berinteraksi via udara atau
dunia maya satu sama lain, dapat dengan mudah mengakses informasi secara instan
sesuai kebutuhan.
Sebagai
orang tua dalam menyikapi perkembangan teknologi
informasi yang kian merebak itu sangat penting agar bisa
memilih manfaat mana yang dapat diambil serta menciptakan perlindungan terhadap
anak dari berbagai bahaya yang mengintai dari kemajuan teknologi digital
tersebut. Saat ini anak-anak sudah akrab dengan media digital, gadget,
dan internet sudah menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari. Banyak sekolah
yang mendorong siswanya untuk memanfaatkan internet guna membantu mendapatkan
informasi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Tak dapat dipungkiri perkembangan teknologi
informasi atau internet pun bisa berdampak positif dan negatif
bagi anak-anak dan remaja dalam waktu yang bersamaan. Adapun dampak
positifnya sebagai berikut ; membantu pencarian informasi dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah mereka, mudah untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi
secara instan, mempelajari tentang banyak hal dengan mudah, dan dapat
menggenggam dunia serta melihat isi dunia dengan jarak sejengkal. Sedangkan
dampak negatifnya sebagai berikut ; sulitnya menyaring budaya asing yang masuk
dengan bebas sehingga mudah terkikisnya budaya bangsa sendiri, mengetahui
sesuatu yang belum layak untuk diketahui bagi anak-anak dan remaja, maraknya
tingkat kriminalitas terutama tindakan asusila (karena kecilnya pengawasan
pihak-pihak tertentu terutama peran orang tua dan pihak pemerintah yang kurang
tegas dalam mem-protect atau membatasi jaringan-jaringan/situs yang
berbahaya untuk anak-anak dan remaja sebagai generasi muda penerus bangsa), malas
belajar mereka lebih tertarik menggunakan waktunya lebih banyak untuk bermain,
menjadikan anak-anak jadi kurang percaya diri terhadap kemampuannya karena
sudah ketergantungan pada internet dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, dan
penyebaran isu-isu negatif jadi lebih cepat.
Kurangnya
pengawasan orang tua bisa membuat anak menjadi salah asuh dalam penggunaan
teknologi dan komunikasi. Di sinilah peran orang tua dalam mengontrol dan
mengawasi sang buah hati. Menjadi orang tua bukan soal siapa kita, tetapi kita
melakukan yang terbaik untuk sang anak. Perhatian dan kasih sayang merupakan
hal yang mendasar bagi anak. Lingkungan rumah selain sebagai tempat berlindung,
sebaiknya merangkap sebagai tempat mendapatkan kebutuhan hidup, bergaul, dan
tempat untuk mendapatkan rasa aman, sarana pembelajaran sikap-sikap positif
(mengambil contoh dari sikap kedua orang tuanya), mengaktualisasikan diri, dan
sebagai wahana membesarkan anak hingga dewasa diiringi dengan perkembangan
psikologinya.
Inilah
beberapa hal yang harus diantisipasi oleh para orang tua agar seorang anak
tidak tenggelam dalam dunia media digital dan terhindar dari penyalahgunaan teknologi
informasi ;
- Peran
orang tua sebagai pendamping sangat dibutuhkan terutama pada saat
berlangsungnya penggunaan komputer atau mengakses internet, sehingga anak
bisa terbuka dan orang tua pun bisa melihat aktivitas sang anak.
- Jangan
meletakkan komputer di ruang tersembunyi atau anak yang usianya masih dini
jangan diberikan komputer beserta jaringan internetnya untuk diletakkan di
kamar pribadinya.
- Gunakanlah Web
Filter berupa software seperti Surf
Watch dan semacamnya untuk mencegah teraksesnya situs-situs yang
dirasa tidak sesuai untuk anak-anak dan remaja.
- Pembatasan
waktu dalam menggunakan internet. Seorang anak harus dibiasakan untuk
disiplin dan untuk menghindari menatap layar komputer hingga larut malam.
- Selaku
orang tua biasakanlah untuk selalu memeriksa history internetnya,
untuk meyakinkan situs apa saja yang telah dikunjungi, meskipun anak
tersebut mengaksesnya pada saat orang tuanya sedang tidak di rumah dengan
mengecek via history aktivitasnya di internet jadi
terkontrol.
- Menjelaskan
secara gamblang kepada sang anak akan manfaat positif dan negatif dari
adanya teknologi informasi saat ini.
- Membimbing
dan menjelaskan situs-situs apa saja yang layak dan bermanfaat untuk
diakses oleh anak-anak dan remaja.
- Apabila
kita selaku orang tua tengah mendapati sang buah hati telah mengakses
situs yang tidak layak untuk dirinya, jangan sekali-kali kita melarangnya
dengan keras lakukanlah pendekatan dengan halus berusaha untuk menjelaskan
kalau situs tersebut tidak layak dan tidak bermanfaat untuknya karena
apabila melarangnya dengan keras takutnya akan berbahaya ia justru akan
melakukan surfing dan browsing secara
sembunyi – sembunyi via warnet tanpa seijin dan sepengetahuan orang tua.
- Apabila
di rumah tidak mempunyai internet pribadi atau kebetulan internetnya
sedang mengalami gangguan atau sedang mati jangan sekali-kali melarang
dengan keras terhadap anak untuk melakukan akses internet di luar (di
warnet). Hal itu akan berdampak seorang anak akan melakukan akses internet
secara sembunyi-sembunyi dan yang lebih berbahaya lagi takutnya ia akan
melakukan surfing ke berbagai situs yang tidak baik.
Karena secara psikologis anak-anak memiliki keingintahuan atau rasa
penasaran yang besar.
Beberapa hal di atas
tentu belum bisa memastikan anak-anak terhindar dari dampak negatif
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan
tetapi tinggal bagaimana peran dari orang tua untuk melakukan pendekatan yang
harmonis kepada seorang anak. Adanya sifat keterbukaan dan adanya komunikasi
yang baik yang akan lebih menjaga mereka dari berbagai penyimpangan serta
kewajiban orang tua memberi bimbingan sebelum mereka terperosok pada lembah
kehancuran.
~Dewi Sri~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan ini diikutsertakan dalam First Anniversary Give Away
![]() |
Sumber gambar : dari sini |

2 komentar
"mengetahui sesuatu yang belum layak untuk diketahui bagi anak-anak dan remaja, maraknya tingkat kriminalitas terutama tindakan asusila". Ternyata dampak negatifnya juga ada mbak ya? mantap
BalasHapusmakasih sudah berpartisipasi. Sudah tercatat sebagai peserta :)
sama-sama pak, makasih juga sudah memilih tulisan ini masuk ke dalam 9 daftar pemenang hehee
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung di blog ini. Kolom komentar ini menggunakan moderasi, silakan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang santun. Untuk komentar yang sifatnya berlebihan atau spam, promosi dan sejenisnya mohon maaf tidak akan saya tampilkan.
Salam,
-Dewi Sri-