[Review] Menanti Cinta
Maret 25, 2014
Judul : Menanti Cinta
Penulis : Adam Aksara
Cetakan : Pertama, Februari 2014
Setter: Ihwan Hariyanto
Tebal : 227 halaman
Penerbit : Mozaik Indie Publisher
ISBN : 978-602-14972-3-4
“ Cinta tak akan pernah membebani, baik bagi yang dicintai maupun yang mencintai. Karena cinta adalah sebuah keagungan yang melembutkan hati dan mencerahkan kehidupan bagi yang memilikinya” (sepenggal kalimat pada blurb novel ini)
Nyesek dan unik itulah kesan saya
saat telah menamatkan membaca novel ini. Nyesek karena ending ceritanya sangat mengejutkan tidak sesuai dengan apa yang
saya kira, dan unik karena novel ini bentuk biografi dalam sebuah novel atau
dengan kata lain novel ini merupakan bentuk buku biografi yang di-fiksi-kan.
Begitulah saya menyimpulkannya.
Pada saat awal membaca, saya
merasakan alur yang biasa-biasa saja namun konflik yang terbangun cukup berat
dan dengan penyelesain yang cukup beragam, dan kerumitan konflik yang menurut
saya di awal agak berlebihan. Tapi ketika mendekati akhir cerita ternyata ada
beberapa kejutan yang tak terduga yang menurut saya cukup logis.
Novel ini mengangkat tema tentang cinta sesuai denga judulnya yaitu
Menanti Cinta. Novel yang menggelarkan sebuah cerita yang menampilkan tokoh
utama bernama Alex dan Claire.
Alex adalah pria yang teramat
mencintai Claire. Alex merupakan pria yang kaya raya namun ia juga seorang dosen
yang usianya 10 tahun lebih tua dari Claire, dan ia menggunakan kursi roda
karena lumpuh sedari kecil. Alex yang memiliki keterbatasan dalam dirinya, yang
terlahir sebagai seorang yang cacat sehingga hidupnya tak bisa lepas dari kursi
roda. Kekurangannya bukan sebagai penghalang untuk Alex terus berkarya dan
berprestasi hingga kesuksesan telah diraihnya. Sejak kecil hingga sesukses
sekarang, Alex menyibukkan diri dalam laboratorium, berkutat dengan berbagai
perangkat kimia. Ia belajar dan terus belajar, menjadi sukses dengan penemuan
kimiawinya, yang kemudian akhirnya diangkat menjadi dosen muda di universitas
tempat Claire belajar. Di sanalah keduanya bertemu. Rak-rak dan buku-buku tua
di perpustakaan lama menjadi saksi mulai berubahnya kehidupan dua insan manusia
ini.
Sedangkan Claire hanyalah seorang
gadis miskin dan penuh siksaan dari kedua orang tuanya dan Bos dimana ia
bekerja. Ia bisa menempuh duduk di bangku kuliah juga lantaran mendapatkan
beasiswa. Ayah tirinya penjahat urakan yang sering berusaha memperkosanya,
sementara ibu kandungnya adalah mantan pekerja seks komersial dan hanyalah
wanita pemabuk yang bahkan tidak peduli kalau Claire itu ada. Minuman keras
telah merajai hidupnya. Satu-satunya semangat Claire untuk bertahan hidup yaitu
Ayu, yang merupakan adik tirinya. Claire ingin sekali menghidupi Ayu dan
membawa Ayu keluar dari rumah yang dianggapnya seperti neraka.
Segala bentuk kekejaman dunia
yang tengah menimpa Claire, selalu di baliknya ada tangan – tangan ajaib Alex
yang bagaimanapun caranya selalu membantu gadis malang itu. Namun Claire sama
sekali tidak mengetahuinya kalau Alex-lah yang mengusahakannya. Mungkin itulah
bentuk ungkapan rasa cinta Alex kepada Claire. Karena biasanya seseorang yang
sedang dimabuk asmara apa pun juga pasti akan dilakukannya demi orang yang
dicintainya bahagia dan tidak terlukai oleh siapapun. Itulah bagian dari bentuk
pengorbanan dalam cinta. Kisah yang sebenarnya klise tentang ‘pengorbanan cinta’
tapi disajikan dengan berbeda dan gaya bertutur yang sederhana namun mengalir oleh
penulisnya.
“Aku bersumpah bahwa aku benar-benar mencintaimu sejak tiga tahun lalu, hingga kini dan cinta itu terus bertumbuh setiap detiknya.” (hlm 169)“Mampu mencintai adalah sebuah berkah yang sangat indah.” (hlm 208)“Biarlah dicintai dan mencintai dengan sepenuh hati saat waktu masih mengizinkan. Menarilah dan nikmatilah saat senandung itu masih ada. Karena sungguh, suatu saat nanti, waktu itu akan hilang dan hanya akan tersisa kesepian dan penyesalan jika tersia-siakan.” (hlm 209)
Dari tahun ke tahun hubungan antara
Alex dengan Claire semakin dekat. Alex berani mengungkapkan perasaannya yang
selama ini dipendamnya. Claire pun merasakan hal yang sama, seiring waktu yang
berjalan cinta mereka saling bertaut. Namun hingga pada suatu waktu ada satu
keputusan yang sangat berat yang harus dipilih oleh Claire, sungguh ia
dihadapkan pada pilihan yang dilematis. Antara memilih menikah secepatnya dengan
Alex atau menerima tawaran untuk pergi terbang ke Perancis untuk mengabdikan
dirinya sebagai perawat di sana hanya untuk beberapa tahun. Penasaran dengan
keputusan apa yang akhirnya diambil Claire ? hmm baca saja yah novelnya hahaha.
Jujur pada bagian ini saya baru mengerti dan merasakan kecocokan kenapa novel ini diberi judul “Menanti Cinta” karena keputusan yang diambil Claire
tersebut (*Ehh malah Kebablasan
padahal tadi sebelumnya sudah saya tantang
untuk mencari tahu sendiri jawabannya)
Yang saya sayangkan dari novel ini
yaitu dari segi cover-nya menurut
saya kurang menarik, karena nuansa cover-nya
kurang sendu. Jadi, kurang mewakili kesenduan dengan apa yang diceritakan di
dalamnya hehehe.
Awalnya saya mengira ending-nya tidak akan seperti itu, akan
tetapi setelah saya membaca penggalan kalimat dari penulis yang tertera pada
halaman 210, yes penulis berhasil membuat jantung saya mendadak berdegup
kencang sekaligus penasaran, saya yakin halaman 210 tersebut telah berhasil
membuat penasaran bagi yang sudah baca novel ini hahhaha. Dan demi mengobati
rasa penasaran di dalam hati, saya pun melanjutkan membaca halaman berikutnya, setelah
saya berhasil menamatkan novel ini, saya akhirnya menyesal karena membaca ending dari novel ini. Kenapa menyesal?
Aaaaaaaak kasihan Claire, benar-benar diluar dugaan saya. #eh maaf jadi spoiler deh hihihi. Penasaran kan apa
yang menimpa Claire di akhir cerita novel ini ?.
-----------------------------------------------------------------
Bagi teman-teman yang tertarik
membaca novel ini, silakan bisa langsung membelinya di website penerbitnya mozaikindie.com.
~Dewi Sri~
~Dewi Sri~

12 komentar
Membaca ulasannya jadi tertarik buat membacanya.
BalasHapusCeritanya pasti sedih ya.
iya mbak, makasih sudah mampir, salam kenal ;)
HapusBlognya penuh bunga-bunga :)
BalasHapushah bunga-bunga ? perasaan blog aku ga ada bunga2-nya deh hahaha mungkin nuansanya yang sdikit pinky kali yah jd matamu nangkepnya bunga wkwkwk
Hapusaduh buku apa ini... jadi pengen baca =D
BalasHapushehe itu novel romance yang judulnya Menanti Cinta, kalo mau pesen aja langsung ke penerbitnya. tuh link-nya ada di postingan :D
Hapushmm... belum pernah baca, tapi liat ulasannya kayaknya menarik...
BalasHapusiya kalo mengenai jenis bacaan balik lagi ke selera sih, kata A menarik tapi belum tentu B bakal bilang menarik jg hehee ayoo baca :D
HapusBerasa baca resensi saja. bikin penasaran. tanggung loh, mbak, uraikan napa nasik Clairenya, hhaha. *nodong pakai pistol :P. sepertinya sad ending yah, hhe..
BalasHapusKalo saya tuntaskan di sini nanti ga seru dan ga bikin sureprise buat yang blum baca hahahaha :D
Hapusrasa-rasanya kayak kenal ini buku, tapi baca dimana ya -___- ah deja vu
BalasHapusBaca di blog yang lain kali :D
HapusTerimakasih sudah berkunjung di blog ini. Kolom komentar ini menggunakan moderasi, silakan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang santun. Untuk komentar yang sifatnya berlebihan atau spam, promosi dan sejenisnya mohon maaf tidak akan saya tampilkan.
Salam,
-Dewi Sri-