5 Fakta Menarik Tentang BPJS Kesehatan

Oktober 21, 2016

Seperti yang kita ketahui, bahwa untuk sebagian besar warga Indonesia, terutama masyarakat menengah ke bawah dengan hadirnya fasilitas BPJS Kesehatan memang   menggembirakan karena ini sangat meringankan jika kita membutuhkan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Negara telah menjamin masyarakatnya untuk mendapatkan akses fasilitas kesehatan minimum, yang mana biaya pengobatan cukup mahal maka dengan adanya BPJS Kesehatan ini bisa dijadikan sebagai solusi alternatif. 
Ada sejumlah fakta menarik tentang BPJS Kesehatan yang harus kita ketahui, di antaranya sebagai berikut :

1. Siapa Saja Bisa Menjadi Peserta BPJS Kesehatan
Untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan ini tidak ada kriteria khusus, semua golongan bisa memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan baik dari kalangan ekonomi atas, menengah hingga kalangan ekonomi bawah. Baik yang bekerja di sektor pemerintahan, swasta, maupun para pengusaha atau pedagang semua bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan.

2. Birokrasi dan Prosesnya panjang
Dalam BPJS Kesehatan terdapat sistem rujukan yang berjenjang. Kita harus mendatangi terlebih dahulu fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas, praktik dokter pribadi atau klinik terdekat sebelum akhirnya kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Jadi kita tidak bisa serta merta menuju rumah sakit untuk mendapatkan layanan pengobatan karena yang memutuskan kita bisa dirujuk ke rumah sakit adalah dokter di fasilitas kesehatan pertama. Namun, memang fakta di lapangan banyak kalangan atau orang-orang tertentu yang bersikap nyeleneh, mengesampingkan prosedur yang ada, mentang-mentang menjadi peserta BPJS Kesehatan banyak di antara mereka yang hanya punya keluhan pusing biasa atau sakit perut biasa langsung menuju ke IGD rumah sakit, ini memang membuat petugas medis di rumah sakit harus berlapang dada.
Selain itu, kita juga diharuskan membawa semua berkas misalnya surat rujukan, fotokopi kartu BPJS, kartu keluarga, fotokopi KTP, dan lain-lain. Tak hanya direpotkan oleh berkas-berkas saja kita juga harus menunggu antrian yang cukup panjang. Meskipun demikian jika memang pasien dalam kondisi darurat, misalnya kecelakaan, sistem rujukan berjenjang ini biasanya ditiadakan karena nyawa pasien jauh lebih penting.

3. Tidak Semuanya Gratis
Perlu kita ketahui, meskipun kita sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan bukan berarti semua fasilitas kesehatan bisa kita dapatkan secara gratis karena memang ada beberapa jenis obat atau fasilitas kesehatan yang tidak ter-cover oleh BPJS Kesehatan, jadi kita harus menanggung sejumlah bayaran tambahan. Selain contoh ada beberapa jenis obat yang memang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, contoh yang lainnya misalnya ; kita mau upgrade ruang perawatan, jika kita telah terdaftar untuk pasien kelas II, tatapi terpaksa harus dirawat di kelas I. Jadi, kita wajib membayar selisih biaya ruangan perawatan tersebut.

4. Masih Belum Maksimal, Tapi Menolong Banyak Orang
      Meskipun implementasi dari BPJS Kesehatan banyak menuai kritikan dan cibiran, karena kurangnya infrastruktur dan rumah sakit mitra BPJS, namun dengan hadirnya program ini sangatlah membantu banyak orang. Ya, memang tak bisa kita pungkiri setiap hal pasti ada sisi baik dan buruknya, tapi tak semua orang yang menggunakan pelayanan BPJS Kesehatan tersebut mendapatkan kesan yang kurang menyenangkan, tapi banyak juga diantara mereka yang puas atas layanan BPJS Kesehatan. Semua punya kesan tersendiri.
Namun dengan demikian bukan berarti pemerintah bersikap diam, tapi pemerintah juga harus membuat strategi yang mumpuni untuk memastikan program BPJS Kesehatan ini menguntungkan baik untuk pasien dan juga pihak rumah sakit. Ini semua masih menjadi PR pemerintah kita untuk membenahi kurang baiknya pelayanan rumah sakit pada peserta BPJS yang dianggapnya karena membayar murah maka pelayanan yang diberikan pun kurang maksimal, keterbatasan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan semoga ke depannya pemerintah mampu meng-cover segala jenis obat melalui BPJS Kesehatan.

5. Membayar Iuran atau Ditanggung Pemerintah
BPJS Kesehatan ini bisa dibuat perseorangan atau dibuatkan oleh pihak perusahaan di mana kita bekerja. Ada iuran yang harus dibayar tiap bulannnya. Jadi, ada bermacam - macam jenis iuran BPJS Kesehatan tergantung kita bekerja di sektor mana. Namun untuk masyarakat yang tidak mampu, pemerintah akan menanggung iuran BPJS tersebut. Nah untuk peserta BPJS yang bukan pekerja atau pengusaha atau pekerja bukan penerima gaji/upah jika masih diribetkan dengan masalah pembayaran iuran tersebut karena sibuk tak punya banyak waktu luang, tidak usah khawatir karena alternatif cara bayar iuran BPJS Kesehatan kini semakin praktis dan cepat tanpa antri lagi yaitu melalui Tokopedia.
Selama ini kita mengenal Tokopedia sebagai tempat belanja berbagai kebutuhuan dari mulai fashion, gadget, elektronik, kecantikan, pulsa, token listrik dan lain lain yang bisa kita lakukan dengan mudah dan praktis tanpa harus keluar rumah cukup via ponsel, leptop, atau PC kita sudah bisa melakukan transaksi tersebut. Jadi, sekarang untuk melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, cukup nyalakan smartphone atau laptop kita, di manapun kita berada dan kapanpun bahkan di sela-sela aktivitas kita sehari-hari. Tunggu apalagi, bayar tagihan BPJS Kesehatan online di Tokopedia !

   

You Might Also Like

4 komentar

  1. Membantu banget tips-nya Mba Dewi, kebetulan lagi mau apply BPJS nih :)

    The Jackie of All Trades

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. BPJS kesehatan kalau daftar sendiri lumayan susah tapi seru juga ramai antrian. Cara dftar BPJS kesehatan anak gmana ya?

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini. Kolom komentar ini menggunakan moderasi, silakan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang santun. Untuk komentar yang sifatnya berlebihan atau spam, promosi dan sejenisnya mohon maaf tidak akan saya tampilkan.
Salam,
-Dewi Sri-